Apa penyebab ragam bahasa tidak baku muncul dalam komunikasi?

9 bilangan lihat

Penggunaan bahasa tidak baku dalam komunikasi berpunca daripada pelbagai faktor, antaranya pengaruh media sosial yang menonjolkan gaya bahasa santai dan ringkas. Kebebasan bersuara tanpa batasan formal, serta kurangnya pendedahan kepada tatabahasa dan ejaan yang betul turut menyumbang. Faktor usia dan persekitaran juga memainkan peranan dalam membentuk corak pertuturan individu. Kesannya, ragam bahasa tidak baku semakin meluas dalam pelbagai platform komunikasi.

Maklum Balas 0 bilangan suka

Punca Munculnya Ragam Bahasa Tidak Baku dalam Komunikasi

Penggunaan ragam bahasa tidak baku dalam komunikasi menjadi semakin berleluasa. Terdapat beberapa faktor yang menyumbang kepada fenomena ini, antaranya:

Pengaruh Media Sosial

Media sosial merupakan platform yang mengetengahkan gaya bahasa tidak rasmi dan ringkas. Penggunaan singkatan, bahasa gaul, dan emoji menjadi kebiasaan dalam perbualan di media sosial. Gaya bahasa ini mudah difahami dan menjimatkan masa, sehingga menjadi pilihan popular dalam komunikasi harian.

Kebebasan Berekspresi yang Tidak Terbatas

Berbeza dengan komunikasi formal yang terikat dengan peraturan tatabahasa dan ejaan yang ketat, media sosial memberikan kebebasan yang lebih luas untuk berekspresi. Pengguna tidak merasa terkekang oleh norma bahasa baku, sehingga mereka lebih cenderung menggunakan ragam bahasa yang lebih santai dan sesuai dengan gaya personal mereka.

Kurangnya Paparan Bahasa Baku

Kurangnya paparan kepada bahasa baku juga menjadi faktor penyumbang ragam bahasa tidak baku. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya akses ke literatur dan bahan bacaan yang baik, serta pengaruh lingkungan yang tidak mengutamakan penggunaan bahasa baku.

Faktor Usia dan Persekitaran

Usia dan lingkungan juga dapat mempengaruhi corak pertuturan individu. Generasi muda lebih cenderung menggunakan ragam bahasa tidak baku karena mereka lebih terbiasa dengan gaya bahasa yang digunakan dalam pergaulan dan media sosial. Selain itu, lingkungan sosial, seperti tempat tinggal atau kelompok pergaulan, juga dapat membentuk kebiasaan berbahasa seseorang.

Kesan Penggunaan Ragam Bahasa Tidak Baku

Penggunaan ragam bahasa tidak baku yang meluas dapat berdampak pada kualitas komunikasi. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman, terutama dalam situasi formal yang menuntut penggunaan bahasa baku. Selain itu, penggunaan ragam bahasa tidak baku juga dapat menurunkan kredibilitas penutur dan memberikan kesan kurang profesional.